TIDAK USAH REPOT-REPOT UNTUK MENCOBA MEMAHAMI PIKIRAN SEORANG PEREMPUAN #02
081860xxxx
Jema : “Halo, Ar”
Ario : “Hey, Ma. Lemes amat?”
Jema : “Iya, nih. Ibarat kata Rossa: tak ada gairah”
Ario : “Kenapa, babe? Si Heumh ya?”
Jema : “He’s missing”
Ario : “Missing? Maksudnya?”
Jema : “Ga ada kabar berita hari ini”
Ario : “Jangan-jangan loe udah kesengsem sama dia?”
Jema : “Ga taulah..”
Ario : “Darling.. He’s not even your type!”
Jema : “I know. But there are things that more important than small eyes and
dark skin”
Ario : “Misalnya?”
Jema : “His point of view”
Ario : “Ini bukan Jema yang gue kenal. Kenapa loe bisa begini?”
Jema : “Mungkin gue menjadi lebih dewasa, Ar?”
Ario : “Atau mungkin loe cuma jatuh cinta”
Jema : “Nggak. Nggak. Gue nggak berani bilang gue jatuh cinta”
Ario : “Nah lantas? Kalau jadi galau karena ga ada kabar berita begini apa
namanya?”
Jema : “Mungkin gue sekedar kangen aja sama dia”
Ario : “Bukannya kalau kangen itu pertanda orang jatuh cinta ya?”
Jema : “Belum tentu”
Ario : “Kalian kaum hawa memang sulit dimengerti. Complicated”
Jema : “Awalnya mungkin perempuan tampak complicated. Tapi pas
perempuan sudah mulai bikin situasi gampang dimengerti, justru si
laki-laki yang biasanya bikin keadaan jadi complicated”
Ario : “Nah kan, rumit. Ketemuan aja, yuk. Kita curhat”
Jema : “Nggak ah. Gue lagi ga mau curhat”
Ario : “Lah terus?”
Jema : “I’ll try to figure everything out by myself”
Ario : “Dasar perempuan. Aneh”
Jema : “Bye, darling”
Ario : “Bye”.
Klik.
2007-07-18
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment